JAKARTA – Dampak krisis chip semikonduktor dan suplai bahan baku memaksa General Motors (GM) menunda produksi mobil listrik (EV). Alhasil produksi 400.000 EV harus mundur hingga 2023 lantaran produksi baterai.
Dikutip dari CarScoops, rencana awal GM adalah memproduksi 400 ribu EV di Amerika Utara hingga tahun depan.
CEO GM Mary Barra mengungkapkan, berdasarkan hasil evaluasi di kuartal ketiga diketahui bahwa perusahaan terpaksa menunda produksi hingga enam bulan mendatang.
“Semua rencana 2023 kami berjalan dengan baik. Namun, karena produksi sel dan paket baterai yang sedikit lebih lambat dari yang kami harapkan, rencana kami sekarang adalah memproduksi 400.000 EV di Amerika Utara selama 2022, 2023, hingga paruh pertama 2024,” kata Barra seperti dikutip dari CarScoops, Selasa (1/11/2022).
Menurutnya, produksi baterai butuh waktu yang lebih lama dari yang telah diprakirakan. Keterlambatan produksi baterai, kata Mary, terjadi karena harus mempekerjakan dan melatih 1.000 pekerja pabrik baterai di Warran, Ohio.
Meski begitu, ia mengklaim aspek lain pengenalan kendaraan listrik produksi GM masih sesuai rencana. GM melaporkan penjualan Chevrolet Bolt EV dan Bolt EUV listrik selama kuartal ketiga.
GM juga memberi potongan harga untuk kedua mobil tersebut. Mary menyebut GM menguasai delapan persen pangsa pasar EV di Amerika Serikat.