JAKARTA - Serangan malware berbahaya yang menargetkan para gamer meningkat hingga 13% dari paruh pertama tahun 2021 lalu. Temuan ini, dilaporkan oleh pengembang software asal Rusia, Kaspersky.
Diolah dari VentureBeat, Kamis (15/9/2022), Kaspersky melaporkan bahwa antara 1 Juli 2021 dan 30 Juni 2022, lebih dari 384.000 pengguna mengalami serangan. Serangan spesifik ini berusaha meniru 28 game atau serangkaian game
Salah satu ancaman utama adalah installer game. Ini karena reatif mudah bagi peretas untuk memodifikasi installer game agar bisa disusupkan malware berbahaya yang bisa memata-matai dan bahkan mencuri informasi penting milik korban.
Kaspersky mencatat bahwa selama periode yang diamati, malware yang sering dijumpai adalah Trojan-Spies. Malware ini mampu melacak input keyboard dan mengambil tangkapan layar tanpa terdeteksi oleh para korbannya.
Selain itu ada juga Trojan-PSW yang dapat mencuri kredensial korban, Trojan-Banker yang bisa mencuri data pembayaran, dan tak ketinggalan Trojan-GameThief yang mampu mencuri login akun game.