JAKARTA - Seorang nelayan menemukan sebuah bom buatan Amerika pada 25 Juli lalu, di dekat desa Borgo Virgilio, Italia Utara, tepatnya di dekat kota Mantua.
Dilansir dari ScienceAlert, Kamis (18/8/2022), tampaknya bom tersebut telah tenggelam selama lebih dari 70 Tahun, disinyalir peninggalan masa Perang Dunia (PD) II.
Tetapi, ketinggian air di sungai Po, yang membentang dari timur ke barat melintasi Italia Utara, sekaligus sungai terpanjang di negara itu, diketahui telah berkurang secara signifikan pada musim panas kali ini.
Selain musim panas, hal ini juga berkaitan dengan peristiwa gelombang panas yang melanda sebagian besar begian Eropa (termasuk Italia) dengan rekor suhu yang tinggi.
Para ahli militer angkat bicara mengenai penemuan ini. Menurut mereka, bom ini memiliki berat hampir 450 kilogram).
Setelah mengevakuasi sekitar 3.000 warga sipil yang tinggal di sekitar desa tersebut, para ahli militer memutuskan sekering bom tersebut dan memindahkannya ke sebuah lokasi tambang, yang berjarak sekitar 45 kilometer jauhnya.
Setelah membawa bom tersebut pergi, bom tersebut dihancurkan dalam ledakan yang terkendali. Tidak terdapat cedera atau kerusakan yang dilaporkan dari ledakannya.
Sementara itu, di musim panas saat ini telah memperlihatkan gelombang panas ekstrem yang sedang dialami oleh sebagian besar belahan Bumi Utara.