 
                “Awalnya memang karena aku suka banget sama FPS, jadi aku sempat ditawarkan sama teman aku yang event organizer ROS… dia tawarin ‘Momo mau gak coba jadi caster?’ Terus awalnya aku gak tahu ada sebutan caster dan ada profesi itu, terus aku tanya caster itu apa,” jelas Momochan.
“Terus kan waktu itu aku lagi nggak ngapa-ngapain jadi akhirnya aku coba, eh akhirnya ketagihan deh sampe sekarang jadi caster,” lanjutnya.
Karena tidak memiliki latar belakang sebagai seorang caster, Momochan pun juga harus mempelajari banyak hal dari nol, mulai dari pembukaan, adlibs hingga membawa pertandingan.
Namun terlepas dari keahlian yang dimiliki, memulai karir sebagai caster sendiri adalah resiko besar yang Momochan harus berani ambil. Pasalnya di tahun 2016 esports belum begitu dikenal di kalangan masyarakat umum, sehingga jenjang karir seorang caster pun juga belum jelas.
“Sebenarnya waktu itu juga deg-degan sih, mikir panjang kayak aduh yakin gak yah. Biasanya setiap bulan dapat gaji bulanan, setiap hari harus bangun jam 8, pulang jam 5 sore. Cuman aku pikir setiap orang harus berani dengan rencana-rencana yang lebih matang kedepannya.”