JAKARTA - Para ilmuwan berhasil mendeteksi sebuah gempa besar bakal terjadi. Gempa itu diprediksi dapat memicu terjadinya tsunami mencapai 10.000 kilometer.
Dikutip dari Space, seorang ilmuwan Zhe Jia dari seismolog di California Institute of Technology mengatakan, disinyalir tsunami besar tersebut berasal dari gempa berkekuatan M7,5 yang terdeteksi dari Kepulauan South Sandwich.
Menurutnya juga, ini merupakan dampak dari gempa besar yang pernah terjadi di Samudera Atlantik Utara, Pasifik dan Hindia pada Agustus 2021. Dan pusat gempanya berada di Samudera Hindia.
Sebelumnya, Journal Geophysical Research Letters telah menerbitkan jurnal terkait gempa besar yang berdampak tsunami besar, namun sulit terdeteksi.
"Peristiwa ini spesial karena besar dan sunyi. Dalam data yang biasa kami lihat menggunakan alat pemantauan gempa hampir tidak terlihat," ujar Zhe Jia.
Dalam jurnal tersebut disebutkan bahwa gempa besar tersebut adalah rentetan dari lima sub gempa berbeda yang dipisahkan dalam waktu beberapa menit. Akan tetapi, lima rentetan gempa tersebut tidak terdeteksi sama sekali oleh sistem dan alat pemantau gempa.
Ilmuwan pun bingung dibuatnya lantaran gempa sebesar itu dan membuat tsunami sejauh 10.000 kilometer tidak mampu diketahui asalnya. Namun, ilmuwan memprediksi bahwa gempa dan tsunami itu berasal dari dasar laut dan lempeng tektonik di kedalaman 47 kilometer, dan berdampak mengakibatkan retakan sepanjang hamper 400 kilometer dan menyebabkan terjadinya gempa besar.
Ilmuwan mencoba mempelajari bagaimana mendeteksi lebih cepat dan secara otomatis memperingati daerah pesisir pantai mengenai gempa besar yang dapat menimbulkan tsunami dengan jangkauan besar yang berdampak jatuhnya banyak korban jiwa.
Selama ini, sistem peringatan gempa dan tsunami hanya fokus pada pelacakan gelombang seismolog periode pendek dan menengah saja. Padahal tujuan jangka panjang adalah merangcang sistem deteksi lebih cepat dan memiliki lebih banyak peringatan.
(Amril Amarullah (Okezone))