JAKARTA - Riset terbaru yang dikeluarkan NoLimit Indonesia, perusahaan berbasis teknologi menyebutkan bahwa sepanjang 2021 topik terhangat yang meramaikan perbincangan media sosial yakni seputar covid-19.
Pandemi tak henti-hentinya menjadi perbincangan hangat netizen di media sosial, plus 20 topik lainnya yang juga ramai diperbincangkan oleh warganet sepanjang tahun 2021.
CEO dan Founder NoLimit Aqsath Rasyid Naradhipa mengatakan, dari 20 topik itu, topik terkait Covid-19 masih merajai perbincangan media sosial. Total perbincangan terkait Covid-19 mencapai 88.038 ribu, dengan jangkauan perbincangan mencapai 497.897.389.
Baca Juga: Cara Melakukan Detoks Media Sosial, Dicoba Yuk!
“Yang menjadi perhatian warganet adalah peningkatan kasus Covid-19. Selain peningkatan kasus, ada juga perbincangan terkait vaksinasi, tapi total perbincangan dan jangkauannya tidak setinggi perbincangan terkait lonjakan kasus Covid-19,” kata Aqsath saat memaparkan temuan riset NoLimit, di awal pekan ini.
Adapun motede riset yang digunakan NoLimit adalah dengan menggunakan lebih dari 50 kata kunci yang menggambarkan 50 kejadian atau fenomena paling ramai di media sosial selama 2021. 50 kata kunci itu diolah menggunakan aplikasi NoLimit Dashboard, sebuah aplikasi buatan NoLImit yang mampu mengolah jutaan data setiap jamnya.
Baca Juga: China Bakal Larang Influencer Pamer Barang-Barang Mewah di Medsos
Aqsath mengatakan, selain Covid-19, yang juga ramai jadi perbincangan adalah terkait kebocoran data, khususnya 279 juta data penduduk negara Indonesia yang bocor di dunia maya. Perbincangan ini mulai meningkat pada tanggal 20 Mei 2021, di mana puncaknya pada tanggal 21 Mei 2021 dengan 2,534 perbincangan di media sosial.
“58% dari perbincangan tersebut mengungkapkan bahwa data-data dari penduduk Negara Republik Indonesia dianggap sebagai low tiers atau tidak dijaga dengan baik privasinya. Karena sangat mudah ditemukan dan bahkan sudah bertebaran di segala penjuru di dunia maya,” kata Aqsath.
Di sisi lain, pada tanggal 30 Agustus 2021, terdapat juga isu terkait kebocoran data lainnya, di mana lebih spesifiknya adalah terkait Aplikasi Health Alert Card versi pertama. 16,998 perbincangan di media sosial bertanya-tanya terkait instansi yang bertanggung jawab atas segala kebocoran data pada aplikasi ini.