Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

50 Juta Orang Meninggal di Jalan, WHO Gencarkan Kampanye Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas

Agregasi VOA , Jurnalis-Senin, 01 November 2021 |13:30 WIB
50 Juta Orang Meninggal di Jalan, WHO Gencarkan Kampanye Kurangi Kecelakaan Lalu Lintas
Ilustrasi (Shutterstock)
A
A
A

ORGANISASI Kesehatan Dunia atau WHO memulai kampanye untuk mengurangi jutaan kematian dan cedera lalu lintas di jalan, sedikitnya separuh pada tahun 2030. Langkah ini mengikuti adopsi Agustus 2020 oleh Majelis Umum PBB tentang Aksi Dasawarsa untuk Keselamatan di Jalan.

Lebih dari 50 juta orang meninggal akibat kecelakaan  lalu lintas di jalan sejak mobil diciptakan oleh pengusaha Jerman Karl Benz pada 1886. Kini Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan, kecelakaan di jalan mengorbankan lebih dari 3.500 nyawa setiap hari.

Baca juga: 3 Faktor Utama Penyebab Kecelakaan Sepeda Motor di Jalan, Apa Saja?

WHO menambahkan bahwa jumlah kematian mencapai hampir 1,3 juta dan sekitar 50 juta cedera setiap tahun.

WHO mengutip cedera lalu lintas jalan sebagai penyebab utama kematian di dunia untuk anak-anak dan remaja berusia 5 hingga 29 tahun. Direktur Departemen Penentu Sosial WHO, Etienne Krug, mengatakan, sebagian besar kematian dan cedera dapat dicegah.

Dia menambahkan, inti Rencana Global PBB untuk mengurangi kecelakaan lalu lintas dan menyelamatkan nyawa adalah, mengalihkan orang mengendarai mobil, dan menyarankan mereka beralih ke sarana transportasi yang lebih aman dan sehat.

“Beralih dari sistem transportasi mobil dengan lebih banyak berjalan kaki, bersepeda, dan menggunakan transportasi umum. Untuk melakukannya, kita harus membuatnya aman. Rencana itu juga menganjurkan untuk melibatkan lebih banyak kawula muda,” papar Krug.

Baca juga: Hindari 4 Kebiasaan Buruk Ini saat Mengendarai Motor, Risikonya Bisa Celaka

“Seperti yang saya katakan, mobil adalah penyebab utama kematian bagi kaum muda. Maka sebaiknya memberi mereka peran yang lebih besar dalam membentuk gelombang baru transportasi, dan peran yang lebih besar untuk sektor swasta.”

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement