"Adapun sebaran sektor yang terkait dengan kebocoran data lebih banyak yang diserang pemerintahan," ujarnya saat mengisi webinar "Indonesia's Digital Transformation & Cybersecurity, Selasa (24/8/2021).
Lebih rinci menurut data yang dipaparkan Hinsa, ada beberapa sektor yang terkait dengan kebocoran data akibat malware yakni pemerintah 45,5 persen, sektor keuangan 21,8 persen, telekomunikasi 10,4 persen.
Kemudian diikuti transportasi dan penegakan hukum masing-masing sama 10,1 persen dan BUMN lainnya 2,1 persen.
(Dyah Ratna Meta Novia)