“Pada bulan Februari ketika virus corona berpusat di China, para vendor mulai khawatir bagaimana mereka mengembangkan ponsel untuk memenuhi permintaan global. Tetapi pada bulan Maret situasinya terbalik. Manufaktur ponsel cerdas kini telah pulih. Namun saat separuh dunia lockdown, penjualan menajadi anjlok,” demikian pernyataan Counterpoint Research dan Canalys.
Kuartal Kedua Mencatat Penurunan Penjualan hingga 20 persen
Memasuki kuartal kedua, situasi masih belum mendukung keberuntungan penjulan ponsel pintar secara global. Menurut data yang dilaporkan Gartner, penjualan ponsel di seluruh dunia mencapai 295 juta unit, turun 20,4 persen pada kuartal kedua tahun 2020.
Direktur Riset Gartner, Anshul Gupta mengatakan, penurunan penjualan dipicu beberapa faktor, seperti penutupan ritel dan pembatasan peralanan. “Pembatasan perjalanan, penutupan ritel, dan pengeluaran yang lebih hati-hati untuk produk tidak penting selama pandemi menyebabkan penurunan penjualan ponsel cerdas secara triwulanan kedua berturut-turut tahun ini,” kata Anshul Gupta.
(Baca juga: Samsung Galaxy A80 Segera Meluncur di Indonesia)
Bahkan, meskipun permintaan mengalami peningkatan, penjualan smartphone di China justru menurun 7 persen pada kuartal kedua tahun 2020 yang mencatatkan hampir 94 juta smartphone terjual. Sementara itu India yang menerapkan lockdown ketat bahakn membatasi e-commerce mencatatkan penurunan penjualan smartphone hingga minus 46 persen di antara lima negara teratas dunia.