Huawei telah kehilangan akses ke komponen smartphone integral akibat sanksi Presiden AS, Donald Trump. Perusahaan, yang menjadi vendor handphone terbesar di dunia pada kuartal kedua, melihat pangsa pasarnya terus menurun tajam selama musim panas.
Seiring berjalannya waktu, penjualan perangkat seluler terus menurun. Laporan menunjukkan pengiriman smartphone Huawei bisa turun sebanyak 75% tahun depan.
Giz China menyebutkan, raksasa teknologi dunia itu juga mempertimbangkan untuk penjualan sub-merek Honor. Bahkan jika keadaan menjadi lebih buruk, ada ramalan Huawei akan keluar dari bisnis ponsel pintar sama sekali.
Tentu saja, mereka tidak hanya membuat smartphone, tapi juga bisnis peralatan jaringan. Nah bisnis ini juga ikut terancam. Melihat kerasnya kondisi di lapangan, mungkin saja mereka akan memusatkan perhatiannya pada sektor yang sama sekali baru, termasuk otomotif.
(Widi Agustian)