Secara keseluruhan, sistem ini nampak akan serupa dengan apa yang dimiliki oleh pengguna iPhone. Di mana sebelumnya ponsel tersebut tidak mengizinkan pilihan default aplikasi kamera pihak ketiga pada ponsel mereka. Adapun kini telah diberikan izin, akses tersebut terbatas hanya untuk aplikasi email dan browser saja.
Ini memang bukan hal baru, bukan pula hal aneh jika merujuk pada kasus Shutterfly,yang dikabarkan The Verge, secara diam-diam mengambil data GPS dari metadata EXIF pada 2019. Meski begitu, Mark Murphy selaku penulis buku pemrograman Android merasa hal tersebut menjadi solusi yang tidak begitu perlu.
Memang tidak merugikan, namun cukup banyak memberikan pengaruh. Tidak hanya pengguna, namun juga pengembang aplikasi kamera pihak ketiga.
“Pasti akan berdampak pada aplikasi kami, dan semua aplikasi pihak ketiga, karena akan mengurangi visibilitasnya dan menambah gesekan yang tidak perlu bagi pengguna yang ingin menggunakan aplikasi pihak ketiga seperti milik kami,” ucap pengembang Camera FV-5 Flavio Gonzalez kepada The Verge.
(Martin Bagya Kertiyasa)