Kembangkan Inklusi Digital
Duta Besar Indonesia untuk Hungaria, Abdurachman Hudiono Dimas Wahab menyatakan ketersediaan layanan Broadband memungkinkan tercapainya inklusi digital, dan meningkatkan ekonomi dimanapun di seluruh Indonesia. “Broadband juga memungkinkan adanya adopsi model bisnis yang disruptif, redistribusi pendapatan, shared economy, dan digitalisasi tenaga kerja,” jelasnya.
Di forum yang sama Direktur Utama Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi, Anang Latif menyampaikan gambaran skema pembiayaan melalui kerja sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU/PPP) yang dapat mengakselerasi pembangunan telekomunikasi di Indonesia. “Dengan terkoneksinya seluruh wilayah di Indonesia, kami dapat bergerak lebih cepat untuk mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi bangsa,” tutur Anang.
Pembangunan konektivitas telekomunikasi di Indonesia, makin merata, terutama di kawasan perbatasan dengan upaya Badan Aksesibilitas Telekomunikasi (BAKTI) untuk melaksanakan Proyek Palapa Ring. Proyek kerja sama Pemerintah dengan badan usaha (KPBU/PPP) yang pertama kali itu melibatkan sektor swasta penyelenggara telekomunikasi Indonesia. Proyek Palapa Ring bertujuan untuk menghubungkan Indonesia, menutup kesenjangan sosial dan ekonomi dan telah menghadirkan infrastruktur digital yang kuat dan membentang di seluruh negeri.
Menurut Dirut Anang Latif, kesenjangan itu dapat berkurang dengan terbukanya peluang bisnis bagi pelaku usaha kecil dan menengah di seluruh Indonesia. “Bayangkan, peluang bisnis digital untuk UKM dari daerah-daerah yang terpencil terbuka, pelaku bisnis ekonomi digital terdorong untuk memperluas jangkauan bisnis mereka dan yang terpenting adalah akses bagi masyarakat untuk mendapatkan ilmu dan kesempatan untuk meningkatkan kualitas sumber daya semakin terbuka lebar,” paparnya.