JAKARTA - Bloomberg New Energy Finance (BNEF) baru-baru ini melaporkan di Australia pasokan lithium meningkat yang menjadikan harga baterai turun. Harga tersebut turun sebesar 30% dari sebelumnya.
BNEF sendiri merupakan tim ahli dalam sebuah penelitian terkait energi bersih, transportasi canggih, industri digital, bahan inovatif, dan komoditas.
Tim ahli Bloomberg meneliti enam tambang lithium baru yang ada di Australia, yang merupakan pemasok lithium terbesar di dunia. Melimpahnya pasokan lithium ini dikarenakan produksi EV di negara lain yang menipis, sehingga belum membutuhkan bahan tambahan.
Diperkirakan selama dua tahun ke depan produksi lithium di Australia akan naik 23%. Tak sampai situ, Chili yang merupakan produsen elemen terbesar kedua akan menggandakan produksinya selama empat tahun ke depan.
Bloomberg memiliki prediksi, pada tahun 2030 pasokan baterai lithium akan meningkat lebih dari 10 kali lipat. Semua bisa terjadi karena meningkatnya permintaan untuk kendaraan listrik sebanyak 70%.
(Mufrod)