JAKARTA - Kematian adalah sesuatu yang pasti akan dialami oleh setiap manusia. Penelitian mencoba menjelaskan apa yang dialami oleh seseorang yang akan meninggal dunia.
Dilansir Nationalgeographic, banyak orang yang memiliki pengalaman mendekati kematian atau meninggal dunia melaporkan memiliki pengalaman keluar dari tubuh. Akan tetapi, itu hanya otak yang menipu Anda di saat-saat terakhir Anda.
Otak Anda tidak mati secepat tubuh Anda ketika Anda mati. Studi baru telah menemukan bahwa otak Anda dapat memasuki "kondisi hiper aktivitas saraf perseptual" pada saat kematian. Intinya otak Anda masih memproyeksikan citra.
Ahli Saraf yang berbasis di Australia, Dr Cameron Shaw membedah otak seorang wanita untuk mencoba dan memahami saat-saat terakhirnya. Dia menjelaskan bahwa 30 detik terakhir kehidupan seseorang dapat dibagi menjadi interval 10 detik.
Pertama, otak mati dari atas. "Perasaan diri kita, selera humor kita, kemampuan kita untuk berpikir ke depan, hal-hal itu berjalan dalam 10 hingga 20 detik pertama. Kemudian, ketika gelombang sel-sel otak yang kelaparan darah menyebar, ingatan dan bahasa kita terpusat, sampai kita pergi hanya dengan sebuah inti," kata Shaw.
Menurut Shaw, pengalaman keluar dari tubuh yang dilaporkan beberapa orang setelah pengalaman mendekati kematian tidak nyata.
“Saya memiliki seorang instruktur ilmu saraf yang memiliki pengalaman keluar-tubuh, hampir mati (meninggal dunia) mereka mencoba untuk menghidupkannya kembali dan dia menyaksikannya sebagai orang yang terputus. Dia dibawa kembali dan menggambarkan keadaan itu kepada orang lain, inilah yang saya lihat, tetapi pada dasarnya semua yang dia katakan, tidak ada yang benar-benar terjadi. Otak dapat menciptakan dunia visual di sekitar Anda yang menyerupai sesuatu yang dekat dengan kenyataan yang bukan kenyataan karena Anda sebenarnya buta," jelasnya.
Baca juga: Akses Medsos Diblokir, Ini Hal yang Perlu Anda Ketahui soal VPN