"Sebenarnya kalau dari Mastel, itu pernah mengusulkan bisa memilih rezim blacklist atau rezim whitelist. Ada dua pendekatan, cepet-cepetan aja antara maling atau polisinya. China itu pendekatannya whitelist, di blokir semuanya. Ya, itu kalau mau pendekatan yang ekstrem ke sana," kata Teguh usai ditemui di kawasan Balai Kartini, Jakarta, Selasa (27/11/2018).
Lebih lanjut dia menuturkan langkah-langkah yang harus diterapkan oleh pemerintah, di antaranya harus ada national gateway (pintu gerbang).
"Nomer satu harus ada nasional gateway National Access Provider (NAP) kan lebih dari 20 itu masuk sendiri-sendiri, tidak ada nasional gateway. Nantinya dari national gateway ada perangkat yang memblokir secara total, melihat isi, menyortir," imbuh Teguh.
"Kalau sekarang pemerintah baru membuat negatif list saja kan, update sini, update sini, belum 100 persen," imbuh dia.
(Ahmad Luthfi)