KUALA LUMPUR - Trend penggunaan minyak sawit sebagai campuran bahan bakar memang bukan hal baru lagi. Indonesia sendiri telah menerapkannya dengan standar B20 atau kandungan minyak sawit sebesar 20 persen. Selain Indonesia, Malaysia bulan depan rencananya akan menerapkan hal yang sama.
Kali ini kandungan minyak sawit untuk kendaraan ditingkatkan dari B7 menjadi B10. Angka ini jauh lebih kecil dari penggunaan minyak sawit seperti di Indonesia, pasokan minyak sawit yang melimpah membuat pemerintah membantu petani sawit untuk menyerap komoditi ini.
Mengutip dari Paultan, Kabinet Malaysia telah menyetujui aturan penggunaan B10 yang akan mulai diterapkan pada 1 Desember, untuk jenis kendaraan diesel menggunakan B10 sedangkan industri menggunakan B7.

Penerapan aturan ini juga akan didukung oleh produsen mobil, seperti di Indonesia diperlukan penyesuain serta penambahan alat pendukung untuk bisa memaksimalkan penggunaan biodiesel. Dimana sistem pembakaran harus menjadi maksimal karena adanya penambahan minyak sawit yang cukup tinggi pada campuran bahan bakar utama.
Kondisi ini menurut Bambang Sudarmanta, Kepala Laboratorium Motor Bakar dan Sistem Pembakaran Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) memiliki dampak plus minus. Dibanding dengan solar B20 memiliki kandungan oksigen yang cukup baik sehingga bisa menghasilkan proses oksidasi yang baik yang berdampak pada tenaga mesin.