Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Jangan Heran, Mobil Sport Ini Pakai Bahan Bakar Air Garam

Anton Suhartono , Jurnalis-Kamis, 13 Oktober 2016 |07:49 WIB
Jangan Heran, Mobil Sport Ini Pakai Bahan Bakar Air Garam
Mobil sport NanoFlowcell gunakan bahan bakar air garam (BBC)
A
A
A

LONDON - Sempat muncul di pameran Geneva Motor Show 2014, mobil konsep sport Quant e-SportLimousine berhasil memukau pengunjung. Bukan hanya karena desainnya yang menggabungkan konsep sporty dan futuristis, namun juga tenaga penggeraknya. Mobil hatchback ini ditenagai dengan air garam.

Mobil produksi NanoFlowcell ini mengusung teknologi yang pernah digunakan badan antariksa Amerika Serikat NASA. Namun mekanis mobil ini tidak sesederhana yang dibayangkan, yakni sekadar mengisi tangki dengan air laut.

Berdasarkan model pengembangannya yang dipamerkan di Geneva Motor Show 2015, Quantino, konsep kerjanya sekilas mirip baterai atau aki. Ada dua tangki yang digunakan masing-masing berkapasitas 159 liter. Kedua tangki diisi dengan cairan elektrolit berbeda, satu positif dan lainnya negatif.

Keduanya dipisahkan dengan membran, namun ada satu titik pertemuan dari dua jenis cairan itu di mana hasil pertemuan itu menghasilkan listrik. Motor listrik Quantino mampu menghasilkan tenaga 136 hp. Akselerasi dari 0-100 kilometer per jam dapat dicapai dalam 5 detik dengan top speed 200 km/jam. Meski masih prototipe namun mobil ini sudah memiliki izin resmi untuk digunakan di jalan umum.

Lalu, bagaimana bisa air garam bisa menggerakkan roda mobil? Air garam yang dinamakan dengan bi-Ion itu merupakan larutan garam organik dan anorganik.

NASA melakukan riset pada 1970 namun menyerah karena energi yang dihasilkannya begitu lemah. Namun temuan itu dikembangkan lagi oleh NanoFlowcell. Chief Technical Officer (CTO) NanoFlowcell Nunzio Ia Vecchia penasaran untuk bisa menyempurnakan temuan ini. Setelah 16 tahun melakukan pendalaman, ia mampu menemukan terobosan energi listrik dari air garam yang tenaganya mampu mengalahkan baterai lithium ion.

Sayang, Vecchia enggan mengungkap temuannya karena proses patennya masih ditangguhkan. Namun ia sedikit memberikan bocoran.

Setiap bi-Ion mengandung muatan positif dan negatif. Mobil memompa cairan-cairan itu melalui membran dan bertemu di satu titik dan menghasilkan energi listrik. Cairan garam yang sudah bertemu itu lalu menguap dan menghilang di udara. Meski demikian cairan itu sudah tidak berbahaya lagi. Kelamaan cairan dalam tangki akan habis. Tangki dapat diisi lagi dengan cairan garam demikian selanjutnya. Keuntungannya, air garam mudah sekali diproduksi dan banyak tersedia. Namun tidak sembarang air garam, ada formulasinya yang dirahasiakan oleh NanoFlowcell.

NanoFlowcell masih terus mengembangkan produk-produknya. Namun ditegaskan Vecchia, perusahaannya bukan produsen mobil melainkan bergerak di bidang teknologi. Mobi-mobil yang pernah dibuatnya, Quantino maupun Quant e-Sportlimousine tidak akan dijual . Namun NanoFlowcell sudah melakukan pembicaraan dengan perusahaan automotif besar untuk menjajaki penjualan teknologi ini pada 2017.

(Anton Suhartono)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita ototekno lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement