JAKARTA - Pesawat tempur Sukhoi Su-30 dikembangkan oleh Rusia pada 1996. Armada tempur udara ini bisa difungsikan sebagai pesawat penyerang musuh yang ada di darat dan bersaing dengan pesawat tempur lainnya seperti F/A-18E/F Super Hornet serta F-15E Strike Eagle Amerika Serikat.
Pesawat tempur jenis Su-30 merupakan pengembangan dari Su-27UB, dan memiliki beberapa varian. Su-30 adalah pesawat tempur presisi jarak-jauh yang serupa dengan F-15E Eagles.
Model awal Su30 dan Su-30K mendukung untuk misi pertempuran panjang sekira 10 jam atau lebih. Pesawat jenis ini dilengkapi dengan sistem 'radiolocation' untuk pelacakan hingga 10 target dalam waktu bersamaan.
Su-30 tidak hanya untuk mampu menyerang darat, tetapi sebagai pemimpin pesawat tempur taktis. Varian ini selanjutnya digabungkan dengan model Su-30M multi-peran yang mempunyai kemampuan penyerangan darat presisi dengan membawa misil dan bom kendali canggih.
Website Tni-au.mil.id menjelaskan, TNI AU mulai menggunakan keluarga Sukhoi-27 pada tahun 2003 setelah batalnya kontrak pembelian 12 unit Su-30MKI pada 1996. Kontrak tahun 2003 mencakup pembelian 2 unit Sukhoi-27SK dan 2 unit Sukhoi-30MK senilai 192 juta dolar AS tanpa paket senjata. Itulah awal kebangkitan kekuatan udara Indonesia dalam mengimbangi kekuatan udara negara tetangga.
Sukhoi yang dapat menjelajah di ketinggian lebih dari 40 ribu kaki, memiliki sistem dan senjata yang bisa meruntuhkan sebuah JSF (Joint Srike Fighter) Australia. Sukhoi dinilai jauh lebih unggul dibandingkan JSF. Tipe Su-35 memiliki jangkauan efektif sekira 4.000 kilometer dibandingkan F-35 dengan jangkauan 2.200 kilometer.
Selain itu, kecepatan Su-35 adalah Mach 2,4 (hampir dua setengah kali kecepatan suara), sedangkan F-35 terbatas pada Mach 1.6. Menurut Victor M. Chepkin, pertama wakil direktur umum NPO Saturn, mesin AL-41f baru akan memungkinkan jet Rusia untuk supercruise (terbang pada kecepatan supersonik untuk jarak jauh.) Dengan tidak harus beralih ke afterburner. Dengan demikian, pesawat dapat mengirit bahan bakarnya. Kesimpulannya baik F-35 maupun F-18 performance-nya berada dibawah Su-35.
Tidak hanya itu, keunggulan Sukhoi bisa dilihat dari engine-nya yang dinilai memiliki tingkat kebisingan lebih rendah dibandingkan model pesawat tempur F-16. Selain itu, saat Sukhoi kalah saat bertarung di angkasa, maka armada tempur tersebut akan hancur berkeping-keping, di mana teknologi pesawat tersebut akan sulit untuk dicuri pihak asing.
Spesifikasi Sukhoi Su-30
- Kru: 2
- Panjang: 21.935 m (72.97 ft)
- Rentang sayap: 14.7 m (48.2 ft)
- Tinggi: 6.36 m (20.85 ft)
- Luas sayap: 62.0 m² (667 ft²)
- Berat kosong: 17,700 kg (39,021 lb)
- Berat isi: 24,900 kg (54,900 lb)
- Berat maksimum saat lepas landas: 34,500 kg (76,060 lb)
- Mesin: 2 × AL-31FL low-bypass turbofans
- Dorongan kering: 7,600 kgf (74.5 kN, 16,750 lbf) masing-masing
- Dorongan dengan pembakar lanjut: 12,500 kgf (122.58 kN, 27,560 lbf) masing-masing
- Laju maksimum: Mach 2.0 (2,120 km/h, 1,320 mph)
Kinerja
- Laju maksimum: Mach 2.0 (2,120 km/h, 1,320 mph)
- Jangkauan: 3,000 km (1,620 nmi) at altitude
- Langit-langit batas: 17,300 m (56,800 ft)
- Laju tanjak: 230 m/s (45,275 ft/min)
- Beban sayap: 401 kg/m² (82.3 lb/ft²)
- Dorongan/berat: 1.0
Persenjataan
Guns: 1 × GSh-30-1 gun (kaliber 30 mm, 150 peluru)
AAMs: 6 × R-27ER1 (AA-10C), 2 × R-27ET1 (AA-10D), 6 × R-73E (AA-11), 6 × R-77 RVV-AE(AA-12)
ASMs: 6 misil antiradar Kh-31P/Kh-31A, 6 misil berpemandu laser Kh-29T/L, 2 × Kh-59ME
Aerial bombs: 6 × KAB 500KR, 3 × KAB-1500KR, 8 × FAB-500T, 28 × OFAB-250-270
(Syukri Rahmatullah)