Viral Langit Pandeglang Berubah Merah Darah, Ternyata Ini Penyebabnya

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 22 Desember 2025 15:41 WIB
Fenomena Rayleigh scattering di Pandeglang. (Foto; X)
Share :

JAKARTA – Fenomena unik yang membuat langit berubah warna menjadi merah darah terjadi di Pandeglang, Banten pada Kamis, 18 Desember pekan lalu. Video dan foto dari pemandangan yang tampak menakutkan segera menjadi viral di media sosial, memicu rasa penasaran, dan mungkin kekhawatiran orang-orang yang menyaksikannya.

Nyatanya fenomena langit merah darah ini merupakan peristiwa alam yang memiliki penjelasan ilmiah.

Fenomena yang disebut sebagai Rayleigh scattering atau hamburan Rayleigh, disebabkan oleh pembiasan cahaya Matahari saat Sang Surya berada pada posisi rendah atau akan terbenam. Fenomena ini terjadi saat cahaya matahari melewati atmosfer, cahaya tersebut membawa medan listrik yang berosilasi (bergerak bolak-balik). Medan listrik yang berubah-ubah ini berinteraksi dengan elektron yang ada dalam partikel-partikel atmosfer seperti molekul nitrogen dan oksigen. Ketika matahari berada di posisi tersebut, atau di dekat horizon, cahayanya membutuhkan jarak yang lebih jauh melewati atmosfer sebelum sampai ke mata kita. Sepanjang perjalanan tersebut, semua cahaya dengan gelombang pendek (biru, hijau, kuning) terhamburkan habis ke segala arah.

Namun, hanya cahaya dengan gelombang yang panjang, yaitu merah dan jingga, yang sampai ke mata kita membuat langit terlihat berwarna merah atau jingga saat senja. Kehadiran partikel tambahan seperti debu dan aerosol yang tinggi akan memperkuat efek hamburan membuat warna merah lebih pekat, seperti yang terlihat di Pandeglang.

Rayleigh scattering telah terdokumentasi terjadi di berbagai negara, termasuk Indonesia. Karena itulah masyarakat tidak perlu cemas dengan penampakan langit merah darah, karena ini merupakan pertanda buruk melainkan sebuah fenomena ilmiah.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya