“Gemini 3 juga jauh lebih baik dalam memahami konteks dan maksud di balik permintaan Anda, sehingga Anda mendapatkan jawaban yang dibutuhkan dengan lebih sedikit instruksi. Luar biasa rasanya melihat bahwa hanya dalam dua tahun, AI telah berevolusi dari sekadar membaca teks dan gambar menjadi mampu ‘membaca situasi’.”
CEO Google DeepMind, Demis Hassabis, menambahkan bahwa Gemini 3 Pro “sangat mampu memecahkan masalah kompleks di berbagai bidang seperti sains dan matematika dengan tingkat keandalan tinggi”. Gemini 3 Pro juga menghadirkan kedalaman dan nuansa baru dalam setiap interaksi dengan memberikan “jawaban cerdas, ringkas, dan langsung, menggantikan klise dan basa-basi dengan wawasan nyata.”
Google mengklaim Gemini 3.0 tampil kuat dalam berbagai uji akademik dan sintetis yang mengukur kedalaman analitis, termasuk Humanity’s Last Exam, GPQA Diamond, serta skor baru di MathArena Apex yang menguji pemecahan masalah matematis dan simbolik.
Google menyebut model AI baru ini mampu menganalisis dan memahami berbagai jenis konten, termasuk catatan tulisan tangan, makalah penelitian panjang, hingga kuliah video. Menurut perusahaan, kemampuan ini bisa digunakan dalam skenario seperti mengubah resep keluarga ke format digital, membuat catatan terstruktur dari materi akademik yang padat, atau memecah video panjang dan kompleks menjadi penjelasan langkah demi langkah.