Dibangun di atas fondasi platform kuantum yang sudah ada, tim Google berupaya menunjukkan bagaimana teknologi ini dapat menangani masalah kompleks di dunia nyata. Untuk itu, para peneliti menggunakan pendekatan yang disebut algoritma Quantum Echoes, yang dirancang untuk mengungkap detail tersembunyi tentang bagaimana sistem kuantum, seperti molekul, berperilaku secara internal.
Secara sederhana, algoritma ini bekerja seperti memutar ulang film untuk mempelajari sebuah adegan dari sudut pandang berbeda. Algoritma ini "membalikkan" aliran data kuantum di dalam komputer, memungkinkan para ilmuwan untuk lebih memahami interaksi yang, jika tidak, akan tetap tersembunyi.
Proses ini sangat menuntut performa perangkat keras. Chip Willow, yang menggerakkan sistem, harus melakukan ribuan operasi kuantum presisi yang dikenal sebagai "gerbang kuantum", dan mengumpulkan data pengukuran dalam jumlah besar. Langkah-langkah ini krusial untuk memisahkan sinyal ilmiah yang bermakna dari derau (noise) latar belakang, mirip seperti menyetel radio dengan cermat untuk menangkap transmisi yang samar secara jelas.
Menurut Google, chip Willow terbaru, yang telah disempurnakan melalui pembaruan berkelanjutan, kini memberikan performa terbaik yang pernah ada. Prosesor 105-qubit ini beroperasi dengan presisi luar biasa, mencapai tingkat kesalahan serendah 0,03% untuk operasi dasar dan menyelesaikan setiap tugas hanya dalam sepersekian juta detik.