Seorang pengguna Weibo, yang mengaku sebagai pemilik mobil, menegaskan bahwa pernyataan Xiaomi sesuai faktanya. Ia meminta kepada orang lain agar tidak menyebarkan berita bohong mengenai kabar tentang mobilnya.
Wakil Presiden Xiaomi Auto, Li Xiaoshuang, turut membagikan pernyataan tersebut sebagai klarifikasi resmi. Ia memastikan penyebab aktivasi bukan berasal dari kesalahan perangkat keras atau sistem mobil, melainkan dari sinyal yang dikirim oleh smartphone yang terhubung.
Dalam tinjauan lebih luas, insiden ini menimbulkan perhatian industri akan keandalan fungsi kontrol jarak jauh pada kendaraan listrik.
Penggunaan fitur seperti RPA menawarkan kenyamanan, terutama saat parkir di ruang sempit, tetapi sekaligus menimbulkan pertanyaan terkait pengamanan, failsafe, dan transparansi data kendaraan-sistem.
Bagaimanapun, pihak Xiaomi menyebutkan bahwa tidak ada korban luka atau kerusakan properti pada insiden ini.
(Erha Aprili Ramadhoni)