Perplexity baru-baru ini meluncurkan peramban berbasis AI miliknya sendiri, Comet. Keunggulan utamanya adalah kemampuannya untuk melakukan tugas atas nama pengguna. Tentu saja, membeli Chrome akan memungkinkan Perplexity untuk memanfaatkan lebih dari tiga miliar penggunanya untuk layanan AI-nya, sekaligus memungkinkannya bersaing lebih baik dengan raksasa di bidang AI – OpenAI, yang juga sedang mengembangkan peramban AI-nya sendiri.
Perplexity berjanji untuk tetap menggunakan kode sumber terbuka Chromium dan menginvestasikan USD3 miliar selama dua tahun pada peramban tersebut tanpa melakukan perubahan apa pun pada mesin pencari bawaan Chrome. Perusahaan yakin bahwa akuisisi Chrome akan mempertahankan pilihan pengguna dan meredakan kekhawatiran persaingan di masa depan.
(Rahman Asmardika)