Namun, mereka malah menemukan tinta yang tidak biasa itu dibuat dengan magnetit, mineral oksida besi, dengan jejak mineral augit. Di Amerika Selatan, augit dan magnetit dapat ditemukan bersama-sama di Peru selatan. Ini menunjukkan kemungkinan asal dari wanita yang dimumikan tersebut.
"Ada sejumlah kecil catatan etnografi dari Amerika yang menggambarkan penggunaan mineral atau pigmen tanah seperti hematit atau magnetit untuk tato, dan penelitian baru ini sangat cocok dengan itu," kata Aaron Deter-Wolf, seorang arkeolog di Divisi Arkeologi Tennessee.
Namun, Deter-Wolf, yang merupakan pakar tato kuno, tidak yakin mumi misterius itu berasal dari Andes.
"Secara gaya, tanda-tanda wajah khusus ini memiliki lebih banyak kesamaan dengan tradisi Arktik atau Amazon yang bersejarah daripada dengan praktik Andes," katanya.
"Akan sangat menarik untuk melihat isotop oksigen atau penelitian lain apa yang dapat memberi tahu kita tentang asal-usul individu ini."
Namun, pada tahap ini, analisis isotop belum dilakukan. "Karena jenis analisis ini bersifat invasif, saat ini kami memutuskan membatasi prosedur tersebut guna menjaga integritas sisa-sisa," kata Mangiapane.
Namun, MAET yang menyimpan mumi tersebut tertarik melakukan penyelidikan lebih lanjut, kata Mangiapane. Ini mungkin termasuk perbandingan budaya di masa mendatang untuk lebih memahami sifat tato wajah mumi misterius tersebut.
(Erha Aprili Ramadhoni)