SPECIAL REPORT : Produsen Otomotif Eropa Bersatu Lawan China

Erha Aprili Ramadhoni, Jurnalis
Minggu 22 September 2024 09:51 WIB
Otomotif Eropa bersatu melawan China.
Share :

Berdasarkan data Eurostat, impor mobil listrik dari China ke Eropa sebanyak 57 ribu pada 2020. Jumlahnya meningkat pesat menjadi 437 ribu unit pada 2023. 

Komisi Eropa memperkirakan pangsa pasar produsen China di Eropa meningkat menjadi 8 persen dari di bawah 1 persen pada 2019. Bahkan pangsa pasarnya dapat mencapai 15 persen pada 2025. Harga pasaran mobil listrik China bisa mencapai 20 persen di bawah Eropa.

Penjualan Turun, Pabrik Terancam Tutup

Pada saat bersamaan penjualan mobil di Eropa turun hingga 18,3 persen pada Agustus 2024. Ini merupakan titik terendah dalam 3 tahun terakhir. 

Kondisi ini juga dipengaruhi kerugian dua digit di pasar utama Eropa, yaitu Jerman, Prancis, dan Italia serta penurunan penjualan kendaraan listrik (EV). Ini sebagaimana data dari Badan Industri Otomotif, sebagaimana dilansir dari Reuters. 

Data tersebut menunjukkan penurunan penjualan EV selama 4 bulan berturut-turut. Kondisi tersebut mendorong Asosiasi Produsen Mobil Eropa (ACEA) menuntut tindakan mendesak guna mencegah penurunan lebih lanjut.

"Lembaga UE untuk mengajukan langkah-langkah bantuan mendesak sebelum target CO2 baru untuk mobil dan van mulai berlaku pada 2025," demikian pernyataan ACEA. 

Penjualan tiga produsen mobil terbesar Eropa, yaitu Volkswagen, Stellantis, dan Renault, turun dari tahun sebelumnya. Masing-masing turun sebesar 14,8%, 29,5%, dan 13,9%.

Produsen terbesar Eropa, Volkswagen, bahkan dikabarkan berencana menutup pabrik mereka di Jerman. Penutupan pabrik Volkwagen di Jerman ini akan menjadi yang pertama kalinya bagi produsen mobil itu, yang didirikan pada1937, menurut Bloomberg News. 

Ini juga akan menjadi pertama kalinya perusahaan itu menutup pabrik manufakturnya sejak fasilitasnya di Amerika Serikat (AS) di Westmoreland, Pennsylvania, ditutup pada 1988, sebagaimana dilaporkan DPA.

"Industri otomotif Eropa berada dalam situasi yang sangat menuntut dan serius," kata CEO Volkswagen Group, Oliver Blume, melansir CBS News. 

 

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya