JAKARTA - Di bawah bendera Stellantis Group, Citroen kembali masuk pasar Indonesia melalui Grup Indomobil pada 2022. Menariknya, Citroen kembali dengan salah satu misi mengubah stigma jika mobil Eropa selalu mahal dibandingkan produk China atau Jepang.
Citroen datang ketika pasar Indonesia memiliki banyak pilihan jenis kendaraan dan harga. Apalagi, dua tahun terakhir, Indonesia dibanjiri produk mobil listrik asal China. Kehadiran mobil China, baik model EV (EV), internal combustion engine (ICE) membuat persaingan menjadi kompetitif.
Persaingan juga makin menarik karena pabrikan Jepang dan Korea memanaskan pasar dengan menghadirkan mobil hybrid yang ternyata memiliki segmen tersendiri di Indonesia. Bahkan, penerimaan mobil hybrid lebih baik dibandingkan EV dari sisi market.
Meski salah satu faktor keputusan konsumen Indonesia dalam membeli mobil adalah harga. Dimana ceruk pasar penjualan mobil di Indonesia ada di kisaran harga Rp300 jutaan. "Jadi strategi kita saat ini masuk ke segmen paling besar di pasar otomotif Indonesia," kata Tan Kim Piauw dalam Executive Lunch & Media Gathering Citroen di Senayan, Jakarta, Kamis (22/8/2024).
Itu alasan kenapa Citroen memilih masuk di segmen pasar empuk ini. Mereka melepaskan produk mobil ke pasar Indonesia diharga plus minus Rp300 juta, yaitu Citroen memasang C3 Aircross dan E-C3 All Electric. C3 Aircross dilepas ke pasar dengan harga di bahwa Rp300 juta, sedangkan E-C3 All Electric di atas Rp300 juta.
Meski bermain di pasar harga kebanyakan, Tan memastikan jika kualitas dari produk Citroen asal-asalan atau murahan. Tan mengatakan, berdasarkan pengalaman dari konsumen, yang sudah melihat, sudah mencoba, dan sudah mengalami mobil yang dipasarkan di bawah harga Rp300 juta adalah mobil yang bagus, mobil dengan standar Eropa.
Citroen memperkenalkan lima model kendaraan di Indonesia, yaitu EC-4, C5 Aircross, C3 Aircross, Ami Buggy, dan E-C3 All Electric. "Kami sudah membuktikan Citroen sudah bisa dijual dengan harga di bawah Rp300 juta dan di atas Rp300 juta. Jadi bagaimana ini bisa ditangkap masyarakat dengan baik memang harus edukasi," pungkas Tan.
(Maruf El Rumi)