Bulan Bergerak Menjauh, Peneliti Prediksi Bumi Bakal Miliki 25 Jam dalam Sehari

Rahman Asmardika, Jurnalis
Senin 19 Agustus 2024 10:40 WIB
Ilustrasi.
Share :

Gaya gabungan gravitasi Bulan dan inersia menciptakan dua tonjolan pasang surut yang tetap sejajar dengan bulan saat Bumi berputar.

Namun, Bumi berputar pada porosnya jauh lebih cepat daripada orbit Bulan di atasnya. Ini berarti bahwa gesekan dari cekungan samudra yang bergerak di bawah juga menarik air bersamanya. Jadi, tonjolan bergerak sedikit di depan orbit bulan, yang mencoba menarik tonjolan ke belakang.

Hal ini secara bertahap memperlambat rotasi Bumi sementara bulan memperoleh energi, menyebabkannya bergerak ke orbit yang lebih tinggi.

Faktor-faktor lain juga memengaruhi rotasi Bumi, termasuk perubahan iklim.

Saat suhu global meningkat, es kutub mencair lebih cepat dari sebelumnya, dan membuang air ke lautan Bumi.

Semua air lelehan itu secara bertahap bergerak dari kutub Bumi ke arah khatulistiwa, tempat lautan menonjol ke arah dan menjauhi bulan.

Hal ini menyebabkan Bumi semakin melebar di bagian tengahnya, dan dengan demikian semakin memperlambat rotasinya.

Semua ini berarti bahwa hari-hari di Bumi semakin panjang. Perubahannya cukup kecil sehingga kita tidak akan benar-benar menyadarinya - perubahan itu tidak akan memengaruhi ritme sirkadian kita.

Namun selama jutaan tahun, perubahan-perubahan kecil itu akan bertambah - akhirnya menambah satu jam ekstra pada siklus diurnal Bumi.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Lihat Semua
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya