5. Ojek Argo
Ojek Argo juga sempat menjadi pilihan masyarakat untuk mengantar ke berbagai tempat. Salah satu fitur unggulannya adalah penumpang cukup menginstal aplikasinya tanpa perlu membuat akun. Meski memudahkan, namun nyatanya layanan ini harus tutup pada 2017 lalu.
6. Blu Jek
Blu Jek muncul sebagai pesaing besar bagi Grab dan Gojek di awal kedatangannya. Dengan layanan yang sama dengan dua seniornya, Blujek memiliki ciri sendiri dengan ciri khas warna birunya. Namun meski digadang-gadang dapat melawan dominasi Gojek dan Grab, aplikasi ojek online ini justru mengalami kebangkrutan.
7. Uber
Uber sudah dikenal sebagai aplikasi ojek online terkemuka di dunia. Sayangnya, Indonesia bukanlah pasar yang baik untuk aplikasi asal Amerika Serikat itu. Mereka juga kalah bersaing dengan Grab maupun Gojek.
Pada 2018, Uber akhirnya menarik diri dari pasar Indonesia. Seluruh bisnisnya kemudian dijual kepada Grab yang membuat banyak pengemudi mereka berpindah ke platform Gojek dan Grab.
Itulah 7 aplikasi ojek online yang bangkrut di Indonesia.
(Rina Anggraeni)