Subsidi China untuk pembeli kendaraan listrik, yang pertama kali diperkenalkan pada tahun 2009, mencapai puncaknya pada tahun 2014 sebesar 100.000 yuan, sehingga mendorong peningkatan penjualan sebesar empat kali lipat.
Nio yang berbasis di Shanghai memperkirakan pengirimannya dari April hingga Juni dapat melonjak sebanyak 86,3 persen dari kuartal sebelumnya menjadi 56.000 unit; Xpeng yang berkantor pusat di Guangzhou memperkirakan penjualan kuartal kedua akan meningkat hingga 46,6 persen menjadi 32.000 unit, sementara Li Auto di Beijing memperkirakan kenaikan volume pengiriman kuartalan sebesar 27 persen, yang kemungkinan akan mencapai 110.000 unit.
Dilansir South China Morning Post, di antara trio produsen EV itu, yang dipandang sebagai respons China terhadap Tesla, hanya Li Auto yang mampu menghasilkan keuntungan. Namun, Nio dan Xpeng diperkirakan akan melihat peningkatan margin pada tahun ini, didorong oleh volume penjualan yang lebih tinggi, bauran produk yang lebih baik, dan potensi aktivitas promosi yang lebih rendah.
Ketiga produsen mobil tersebut membuat mobil bertenaga baterai dengan fitur-fitur cerdas seperti teknologi mengemudi otonom dan sistem kontrol yang diaktifkan dengan suara.
Bulan lalu, Nio meluncurkan merek pasar massal Onvo untuk memperluas basis pelanggannya. Model Onvo pertama, kendaraan sport L60, berharga 219.900 yuan, lebih murah 30.000 yuan atau 12 persen, dari edisi dasar Model Y buatan Shanghai Tesla.