Pemerintah Siapkan Insentif untuk Truk Listrik

Muhamad Fadli Ramadan, Jurnalis
Selasa 12 Maret 2024 13:15 WIB
Pemerintah siapkan insentif untuk truk listrik. (Dok Okezone)
Share :

JAKARTA – Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan ada wacana insentif untuk truk listrik. Ia mengungkapkan, pemerintah bakal membahasnya bersama Gaikindo untuk menggodok regulasi.

Diketahui, saat ini sejumlah produsen sudah memproduksi truk listrik untuk kebutuhan niaga. Namun, kendaraan komersial listrik berbasis baterai itu belum resmi dijual di Indonesia atas sejumlah pertimbangan.

Hadirnya wacana tersebut membuat sejumlah produsen semakin bergairah dalam menghadirkan kendaraan niaga ramah lingkungan. Namun, Agus Gumiwang belum bisa memastikan kapan insentif tersebut bakal terealisasi.

“Nanti kita duduk dengan Gaikindo (membahas insentif truk listrik). Tapi saya harus sampaikan bahwa memang hybrid dan truk listrik akan kita berikan (insentif),” kata Menperin di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, belum lama ini.

Selain itu, Menperin belum bisa mengungkapkan seperti apa skema insentif untuk truk listrik. Pasalnya, pembahasan masih dilakukan dan masih besar kemungkinan berubah-ubah detailnya.

“Truk listrik menjadi salah satu yang kita overlook. Jadi intinya kita sama Gaikindo akan duduk membahas seperti apa kita mengembangkan lebih cepat industri otomotif berbasis truk dengan kebijakan insentif,” ucapnya.

Hini yang memiliki lini kendaraan komersial listrik menyambut baik hal tersebut. Tapi, dibutuhkan infrastruktur yang memadai agar operasional berjalan dengan baik. Mengingat truk tidak memiliki jadwal dan rute yang tetap.

“EV itu kan butuh infrastruktur yang memadai, kecuali kalau bus TransJakarta, kan dia muter disitu-situ saja. Tapi kalau misalnya saya dari Jakarta ke Surabaya, nge-charge-nya di mana? Iya kan? Itu,” kata Chief Operating Officer PT Hino Motor Sales Indonesia (HMSI), Santiko Wardoyo di JCC, Jakarta Pusat.

Menurut Santiko, waktu pengisian baterai kendaraan listrik juga masih cukup lama sehingga akan berisiko bagi pengusaha. Oleh sebab itu, dibutuhkan persiapan matang sebelum benar-benar beralih ke kendaraan listrik.

“Atau misalnya dari Makassar ke Morowali yang jaraknya 1.500 kilometer. Paling satu baterai tuh bisanya berapa jaraknya? Paling mentok kan 300 km, itu untuk sedan kan? Low truck dengan tonase dan powernya, lebih cepat habis (baterainya),” ujarnya.

(Erha Aprili Ramadhoni)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya