Sempat Melarang, Biden Kini Gunakan TikTok untuk Kampanye Gaet Suara Anak Muda

Hana Mufidah, Jurnalis
Senin 12 Februari 2024 16:51 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden. (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden secara aktif menggencarkan kampanyenya di berbagai platform mulai dari Threads, Instagram, Facebook, X, Truth Social, hingga tidak terkecuali TikTok yang sempat ditentang, demi mengambil hati para pemilih muda. Pasalnya media sosial ini ditolak karena pemerintah AS merasa terancam, memunculkan kekhawatiran akan keamanan nasional atas platform tersebut dan mencekalnya di perangkat federal.

Meski bukan Biden yang terlibat langsung berinteraksi dengan pengguna TikTok, akun tersebut akan dijalankan sepenuhnya oleh tim kampanye untuk menjangkau para pemilih, terutama mereka yang lebih muda karena semakin menjauh dari platform tradisional. Video perdana yang diunggah pada platform itu menampilkan Joe Biden yang sedang ditanyai mengenai Super Bowl.

Dilansir dari Yahoo Finance pada Senin (12/2/2024), baik FBI maupun Komisi Komunikasi Federal telah mewanti-wanti bahwa pengguna TikTok dan ByteDance dapat membagikan data pengguna seperti riwayat penelusuran, lokasi, dan pengenal biometrik dengan pemerintah China.

Biden pada 2022 mengeluarkan larangan penggunaan TikTok kepada hampir 4 juta karyawan pemerintah federal pada perangkat yang dimiliki oleh lembaga-lembaganya, dengan pengecualian terbatas untuk penegakan hukum, keamanan nasional, dan tujuan penelitian keamanan. Komite Investasi Asing yang bersifat rahasia dan berkuasa di Amerika Serikat telah meninjau aplikasi ini selama bertahun-tahun.

Para pejabat kampanyenya mengaku telah melakukan tindak pencegahan keamanan tingkat lanjut dan memasukkan protokol keamanan untuk memperkuat keamanan. Namun pihak mereka belum memberikan secara rinci langkah-langkahnya.

China menetapkan sebuah undang-undang pada 2017 yang isinya mengharuskan perusahaan-perusahaan untuk memberikan data pribadi apa pun yang relevan dengan keamanan nasional negara tersebut kepada pemerintah mereka. Meski begitu, tidak ada bukti bahwa TikTok telah menyerahkan data tersebut. Namun tetap ada banyak kekhawatiran karena data pengguna yang dikumpulkan oleh TikTok, seperti halnya perusahaan media sosial lainnya.

Langkah Biden dalam berkampanye di segala bentuk media sosial ditujukan kepada para pemilih yang asing dengan kampanye tradisional dan membuatnya lebih mudah untuk menjangkau berbagai lapisan masyarakat yang sebagian besar menggunakan media sosial.

(Rahman Asmardika)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya