Goldenberger mengungkap bahwa sebagian besar spesies yang baru diidentifikasi berasal dari dua genera, Corynebacterium (enam spesies) dan Schaalia (lima spesies).
“Banyak spesies dalam dua genera ini ditemukan di mikrobioma alami kulit manusia dan mukosa. Inilah sebabnya mengapa hal ini sering diremehkan, dan penelitian terhadap hal tersebut jarang dilakukan,” tambah Goldenberger.
Bukan hanya spesies baru yang ditemukan yang menarik minat tim. Para ilmuwan juga berasumsi bahwa salah satu bakteri yang sulit diidentifikasi adalah patogen baru dan baru muncul. Ini pertama kali diisolasi dari luka akibat gigitan anjing di Kanada pada 2022.
Terlepas dari keberhasilan mereka, para ilmuwan harus terus melanjutkan penelitiannya agar dapat membantu lebih memahami peran klinis dan ekologi untuk kelangsungan hidup umat manusia yang lebih baik.
(Rahman Asmardika)