China Diprediksi Ungguli AS dalam Bidang Teknologi dan Sains

Wahyu Sibarani, Jurnalis
Jum'at 08 Desember 2023 11:44 WIB
China akan ungguli teknologi dan sains milik AS (Foto: Reuters)
Share :

JAKARTA - China diprediksi mengungguli Amerika Serikat (AS) dalam bidang teknologi dan sains. Para ilmuwan STEM dalam sebuah laporan yang dibuat oleh Science & Technology Action Commitee (STAC) menyebutkan bahwa Amerika Serikat tidak lagi jadi negara pemimpin sains dan teknologi.

Sebanyak 75 persen ilmuwan STEM yang dijadikan nara hubung dalam laporan tersebut mengatakan China akan segera berada di posisi terdepan sebagai negara pemipin sains dan teknologi.

Dilaporkan Axios, Jumat (8/12/2023), laporan tersebut melibatkan sebanyak 2.000 ilmuwan STEM yang ada di AS. Kebanyakan dari mereka melihat negeri Paman Sam sudah jauh tertinggal dengan China.

Lingkungan pendukung, inovasi, dan karya-karya teknologi yang datang dari China justru sudah sangat bergerak cepat. Ini yang menurut mereka justru tidak diimbangi oleh AS.

"Hanya delapan persen ilmuwan STEM yang yakin Amerika Serikat akan berada di depan lagi," tulis laporan tersebut.

Menurut para ilmuwan, AS justru sedang menutup mata akan sains. Nilai investasi yang dikucurkan ke perkembangan ilmu pengetahuan benar-benar jomplang dibandingkan sektor lainnya. Alhasil penelitian dan pengembangan sangat minim.

Dari situ para ilmuwan juga berharap AS perlu melakukan kerja sama dengan China untuk terus mengakselerasi sains dan teknologi. Masalahnya adalah situasi politik antara China dan AS justru tidak mendukung.

"Kekhawatiran akan rentannya keamanan data riset merupakan isu yang sangat mengkhawatirkan di antara kedua negara," lanjut laporan tersebut. 

Disebutkan Daily Mail, ini bukan pertama kalinya komunitas sains bersuara akan kondisi di negara Super Power itu. Mereka sudah jauh-jauh hari memperingatkan AS yang akan kehilangan posisi teratas sebagai pemimpin global dalam bidang teknologi dan sains.

Pada 2005, sekitar 200 pemimpin perusahaan teknologi tinggi, termasuk Microsoft dan Intel Corp mendesak pemerintah untuk berinvestasi lebih banyak pada komunitas ilmiah. Mereka melihat dunia sains dan teknologi AS mengalami stagnasi selama tiga dekade belakangan.

"Dunia sedang berubah sedikit, dan sejujurnya, ada banyak kekhawatiran bahwa jika kita tidak melakukan penyesuaian, mengikuti kebijakan publik yang tepat, dan melakukan beberapa hal yang penting, kita akan segera mengalami kerugian. keuntungan yang kita miliki sejak lama," kata mantan presiden dan kepala eksekutif lobi teknologi tinggi TechNet, Rick White tahun 2005 lalu.

(Saliki Dwi Saputra )

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya