BPOM-nya AS Sentil TikTok Imbas Maraknya Konten Promosi Steroid dengan Target Remaja

Redaksi, Jurnalis
Jum'at 29 September 2023 13:56 WIB
TikTok (Foto: Reuters)
Share :

WASHINGTON DC – Dalam analisis baru yang dilakukan badan pengawas media sosial, konten steroid melonjak di beberapa komunitas TikTok. Konten ini mempromosikan penggunaan zat-zat yang berpotensi bahaya dan sering kali ilegal. Hal ini memicu dorongan bagi pengguna TikTok laki-laki untuk memiliki tujuan citra tubuh yang tidak realistis.

Mengutip dari Tech Crunch, Jumat (29/9/2023), dalam tiga tahun terakhir, pengguna Amerika telah melihat lebih dari 580 juta video dengan tagar yang mendukung penggunaan obat-obatan seperti steroid.

Penayangan tersebut sebagian besar ditonton oleh pria berusia antara 18-24 tahun. Menurut para peneliti dari Center for Countering Digital Hate (CCDH), sangat disayangkan tidak ada data untuk penayangan dari pengguna berusia di bawah 18 tahun.

"Perempuan dan anak perempuan bukanlah satu-satunya kelompok anak muda yang terpapar dengan konten yang berpotensi merusak dan berbahaya di dunia maya," ujar CEO CCDH, Imran Ahmed.

“Krisis ini tidak disadari karena dibungkus dengan ide-ide beracun tentang maskulinitas, kekuatan, dan kebencian terhadap perempuan, serta diperkuat oleh algoritma yang tidak dapat dipertanggungjawabkan." tambahnya.

CCDH mengelompokkan zat-zat yang dipermasalahkan menjadi “obat mirip steroid” daripada menyebut “obat peningkat kinerja”. Istilah ini dapat menyesatkan, megingat risiko kesehatan yang terkait dengan penggunaannya. Obat-obatan yang diperiksa dalam laporan tersebut termasuk steroid anabolik-androgenik, peptida, dan Selective Androgen Receptor Modulator (SARM).

Karena pengaruh influencer media sosial, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS, FDA mengeluarkan peringatan mengenai penggunaan zat mirip steroid di kalangan remaja dan dewasa muda pada bulan April. FDA mengeluarkan peringatan setelah menerima beberapa laporan tentang efek samping yang menghubungkan SARM dengan peningkatan risiko serangan jantung, infertilitas, dan psikosis.

"Menargetkan remaja dan dewasa muda, video di platform media sosial menggembar-gemborkan SARM sebagai cara cepat atau mudah untuk meningkatkan penampilan fisik, menambah massa otot, atau meningkatkan kinerja atletik," tulis FDA.

Dalam laporannya, ada 35 influencer TikTok yang terhubung dengan situs web yang menjual obat-obatan mirip steroid ilegal ditemukan oleh CCDH. Ada sejumlah 1,8 juta pengikut di TikTok, yang mereka manfaatkan untuk menyebarkan tautan afiliasi dan kode diskon, sehingga mendapatkan komisi yang besar dari penjualan.

"Semua akun tersebut adalah milik pengguna yang mengunggah video yang menampilkan fisik atau teknik mereka untuk membentuk otot," kata laporan tersebut.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya