RUSIA kembali berhasil membuat Ukraina ketar-ketir. Baru-baru ini, negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin itu sukses mendaratkan drone bunuh diri yang memporak-porandakan tank howitzer Ukraina di garis depan.
Drone bunuh diri yang digunakan diketahui sebagai ZALA Lancet-3 yang sebenarnya adalah drone berbiaya rendah. Lantas seperti apa sesifikasinya hingga berhasil membuat Ukraina terpukul? Berikut paparan lengkapnya.
Dihimpun dari Army Recocgnition, ZALA Lancet-3 adalah drone yang dirancang dan dikembangkan oleh perusahaan Rusia Zala Group, sebuah subdivisi dari Grup Kalashnikov. Drone ini pertama kali rilis pada Juni 2019.
ZALA Lancet-3 dirancang untuk terbang ke lokasi tertentu, berkeliaran di area tersebut, dan kemudian menyerang target. Pesawat tanpa awak ini juga dilengkapi dengan kamera dan sensor yang memungkinkan mereka menemukan dan melacak target.
Drone ZALA Lancet-3 saat ini menjadi senjata andalan pasukan Rusia yang dikerahkan di Ukraina, mengingat kerusakan yang dapat ditimbulkannya cukup besar, hingga mampu menghancurkan peralatan militer dan kendaraan lapis baja.
ZALA Lancet-3 sendiri terdiri dari komponen serangan presisi, pengintaian, navigasi, dan modul komunikasi. Secara desain ia didasarkan pada badan pesawat berbentuk silinder dengan dua pasang sayap berbentuk X yang dipasang di bagian depan dan belakang badannya.
Dayanya bersumber dari mesin listrik yang dipasang di bagian belakang. Untuk menerbangkannya, pasukan harus menaruhnya di sebuah alat peluncur khusus seperti ketapel dari platform darat atau laut seperti kapal patroli kelas Raptor.
ZALA Lancet-3 dapat terbang dengan kecepatan 80 hingga 110 km/jam dengan daya tahan maksimal 40 menit. Muatan Lancet-3 memiliki berat lepas landas kotor maksimum 12 kg dan dapat membawa muatan dengan berat hingga 3 kg.
Drone juga dilengkapi fitur panduan optik-elektronik dan unit panduan TV, yang memungkinkan amunisi dikendalikan selama tahap terminal penerbangan. Drone dapat dipersenjatai dengan hulu ledak high explosive (HE) atau HE-fragmentation.
Fitur operasi penerbangan otonom dimungkinkan melalui kecerdasan buatan onboard atau pra-pemrograman. Kesimpulannya, ZALA Lancet-3 adalah senjata multiguna yang cerdas, mampu menemukan dan mengenai target secara mandiri.
(Martin Bagya Kertiyasa)