Hanya saja, gagasan bahwa perusahaan AI harus memberi kompensasi kepada orang lain karena menggunakan data mereka untuk pelatihan, bukan merupakan permintaan yang tidak masuk akal. Karena, hal tersebut bertentangan dengan pelanggaran hak cipta.
Sementara perusahaan lain mulai menuntut soal pembayaran, ELon Musk yang pertama mengklaim bahwa Microsoft melakukan tindakan ilegal dengan menggunakan data twitter. Pernyataan tersebut tentunya bisa digunakan oleh perusahaan lainnya, yang sudah melihat datanya diambil oleh perusahaan yang membangun produk AI generatif, seperti OpenAI, Microsoft, Google dan masih banyak lagi.
Mengenai kasus tersebut, masih belum diketahui apakah Twitter dan Microsoft benar-benar akan berakhir di pengadilan karena klaim Musk atau tidak. Namun, ada kemungkinan lebih banyak tuntutan hukum antara perusahaan AI dan perusahaan yang menyediakan data.
(Martin Bagya Kertiyasa)