Benarkah Bigfoot adalah Primata Purba Gigantopithecus?

Anjasman Situmorang, Jurnalis
Selasa 18 April 2023 16:00 WIB
Benarkah Bigfoot adalah Primata Purba Gigantopithecus?
Share :

Bigfoot merupakan sebuah legenda yang menggambarkan sesosok makhluk menyerupai kera berukuran sangat besar yang tubuhnya ditutupi oleh bulu tebal.

Bigfoot diyakini secara luas sebagai penghuni hutan kawasan Amerika Utara dan memiliki tinggi mencapai 3 meter.

Pada tahun 2019 lalu, setidaknya ada lebih dari 10.000 laporan saksi mata tentang penampakan bigfoot di Amerika Serikat dalam 50 tahun terakhir.

Namun kembali lagi, ini hanya sebatas penglihatan manusia. Tidak afa bukti fisik yang menunjukkan keberadaannya.

Bigfoot yang disebut juga yeti atau sasquatch kemudian dianggap hanya sebatas mitos belaka. Satu-satunya bukti fosil yang dianggap mirip dengan bigfoot ditemukan oleh para ahli beberapa tahun lalu di sebuah apotek di wilayah Hong Kong.

Seperti dilansir dari Live Science, Selasa (18/4/2023) spesies bernama Gigantopithecus blacki yang tingginya sekitar 3 meter dan berat bobotnya mencapai 270 kilogram.

Berdasarkan bukti fosil, Gigantopithecus hidup di hutan Asia Tenggara, bukan di Amerika Serikat seperti mitos yang banyak dikabarkan. Mereka pun diyakini sudah punah ratusan ribu tahun yang lalu.

Para peneliti menggunakan fosil gigi geraham untuk merekonstruksi urutan protein dari enamel gigi spesies tersebut. Mereka kemudian membandingkannya dengan database urutan protein dari kera besar yang hidup hari ini.

"Kami berasumsi bahwa semakin rendah jumlah perbedaannya, semakin dekat kedua spesies itu berkerabat, dan kemudian mereka menyimpang," kata penulis studi Enrico Capellini.

Hasil temuan mereka menunjukkan bahwa Gigantopithecus bukanlah kerabat dekat manusia, seperti simpanse dan bonobo. Justru, urutan proteinnya lebih mendekati orangutan modern. Kera raksasa ini diperkirakan hidup di Asia sekitar 12 juta hingga 10 juta tahun yang lalu.

Dalam rekonstruksi Gigantopithecus seringkali menyerupai orangutan yang sangat besar. Ini merupakan representasi yang didasarkan pada informasi terbatas dari fosil dan pengetahuan tentang hewan primata dan habitat zaman purba.

Meskipun spesies ini diketahui berkerabat dekat dengan orangutan, namun para peneliti tetap tidak bisa menentukan seperti apa wujud kera besar yang telah punah tersebut.

"Informasi yang kami ambil tidak bisa mengatakan apa-apa tentang penampilan, fenotipe, atau biologi. Tidak ada bukti untuk itu," kata Cappellini.

(DRA)

(Andera Wiyakintra)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Ototekno lainnya