Spesies ular yang hidup di Bumi saat ini secara umum dibedakan atas ular berbisa dan tidak berbisa. Sudah jelas bahwa ular berbisa memiliki racun di dalam tubuhnya untuk membunuh mangsa.
Sementara ular tidak berbisa biasanya mengandalkan gigitan dan lilitannya yang kuat. Namun selain racun, ada beberapa cara untuk membedakan ular berbisa atau tidak. Berikut ini informasinya, dilansir dari AZ Animals.
Bentuk kepala
Perbedaan pertama dari segi visual ular berbisa dan tidak berbisa adalah bentuk kepalanya. Ular berbisa umumnya memiliki bentuk kepala seperti segitiga. Sementara itu ular tidak berbisa memiliki kepala yang lebih bulat.
Namun dalam beberapa kasus, ular tidak berbisa mampu meniru ular berbisa lainnya sebagai mekanisme pertahanan diri. Mereka meratakan kepalanya agar lebih terkesan berbentuk segitiga.
Kerincingan di ekor
Di beberapa spesies ular berbisa terdapat kerincingan di ujung ekornya, berbeda dengan ular tidak berbisa yang tak memilikinya sama sekali. Kerincingan ini berguna untuk memberikan peringatan kepada mangsa atau predator lain di sekitarnya.
Terkadang ular tidak berbisa juga mampu meniru suara berderak dari ular berbisa. Maka, jika terdengar suara derik ular, perhatikanlah ujung ekornya untuk membedakan antara ular berbisa atau tidak.
Warna dan tanda tubuh
Meski tidak selalu benar, namun kebanyakan ular tidak berbisa memiliki warna yang cerah dan memiliki corak yang mencolok. Sementara ular yang tidak berbisa umumnya adalah berwarna solid tanpa corak yang mencolok.
Bentuk pupil dan lubang di wajah
Ular yang berbisa secara umum memiliki pupil vertikal, mirip seperti celah sempit mata kucing. Sementara itu ular tidak berbisa memiliki pupil bulat yang menuhi seluruh matanya.
Cara ini termasuk yang paling sering digunakan untuk membedakan ular berbisa atau tidak karena pengecualiannya sangat kecil.
Selain itu perhatikan juga wajah mereka. Pada ular berbisa terdapat lubang di antara lubang hidung dan matanya. Sementara ular tidak berbisa tak mempunyainya sama sekali. Lubang ini membuat ular berbisa mampu mendeteksi perubahan suhu pada mangsa.
(DRA)
(Andera Wiyakintra)