Amerika Serikat Segera Tanam Pohon Hasil Rekayasa Genetik

"Kita telah melampaui titik di mana mengurangi emisi saja sudah cukup untuk menyeimbangkan kembali ekosistem dan menstabilkan planet kita. Sekarang adalah waktunya untuk menghilangkan karbon dalam skala besar. Tujuan kami adalah menurunkan 2 persen emisi global pada tahun 2050 dengan menggunakan sekitar 13 juta acre [5 juta hektar] lahan," ujar Maddie Hall, salah satu pendiri dan CEO Living Carbon.

"Penelitian hari ini hanyalah langkah pertama untuk menunjukkan bagaimana memberdayakan ekologi, melalui penggunaan bioteknologi yang bertanggung jawab pada pohon, dapat menjadi solusi yang terukur dan layak untuk krisis iklim," sambungnya.

Pohon-pohon ini memiliki kemampuan alami tanaman untuk berfotosintesis yang lebih efisien dengan bantuan enzim yang dikenal sebagai RuBisCO, tanaman dan organisme fotosintetik lainnya dapat menyerap karbon anorganik (CO2) dari udara dan mengubahnya menjadi gula untuk digunakan.

Pohon-pohon tersebut telah direkayasa untuk menghindari proses fotorespirasi biasa melalui jalur bypass fotorespirasi alternatif, di mana efek samping dari buangan tersebut dimasukkan kembali ke dalam pertumbuhan pohon, sehingga membuang lebih sedikit energi.

Mereka memperoleh kemampuan ini melalui penambahan gen tertentu dari tanaman dan ganggang, yang secara alami memiliki jalur bypass fotorespirasi alternatif.

(Andera Wiyakintra)