Kelelawar vampir meminum darah korbannya selama sekitar 30 menit. Mereka tidak menghisap darah hingga membuat mangsanya terbunuh, tetapi gigitannya dapat menyebabkan infeksi dan penyakit yang bisa sangat mematikan.
Kelelawar vampir menyerang korbannya dari tanah. Mereka mendarat di dekat mangsanya dan mendekatinya dengan posisi merangkak. Kelelawar ini memiliki sedikit gigi karena makanannya yang cair, tetapi gigi mereka sangatlah tajam.
Mereka juga memiliki sensor panas di hidungnya yang mengarahkannya ke titik di mana darah hangat mengalir tepat di bawah kulit korbannya. Setelah menggigit binatang, kelelawar vampir menghisap darah yang mengalir dengan lidahnya.
Menariknya, air liurnya mencegah pembekuan darah seperti halnya nyamuk. Namun demikian, kelelawar vampir muda tidak memakan darah, tetapi susu. Mereka menempel erat pada ibu mereka, bahkan saat terbang, dan hanya mengonsumsi susunya selama sekitar tiga bulan.
(DRA)
(Andera Wiyakintra)