Hal ini membuat para karyawan khawatir dengan ancaman PHK secara massal. Melihat sebelumnya yang sudah terjadi di beberapa perusahaan raksasa teknologi, seperti Meta, Twitter, dan Amazon.
Sebelumnya, Google juga sudah berencana untuk merumahkan sekitar 10.000 karyawannya yang memiliki performa buruk dan melakukan PHK paling cepat tahun depan.
Namun, Google telah melakukan beberapa cara untuk menghadapi sistem perekonomian perusahaan yang kemungkinan akan mengalami penurunan, yaitu dengan cara memperlambat laju perekrutan untuk sisa tahun ini dan beberapa perubahan internal.
Selain pembicaraan tentang PHK, karyawan Google juga bertanya sistem penilaian performa karyawan baru disebut GRAD. Tools ini dirancang untuk memberikan arus masukan yang lebih konsisten kepada karyawan terkait performa mereka, tapi peluncuran sistem ini disebut tidak mulus.
Beberapa kali, Pichai telah memperingatkan para karyawan Google tentang tantangan dan ketidakpastian yang akan dihadapi perusahaan. Ia meminta karyawan untuk meningkatkan produktivitas dan tidak menyamakan kesenangan dengan uang.
(Ahmad Muhajir)