JAKARTA - FBI kabarnya sedang mempertimbangkan untuk menggunakan spyware Pegasus dari NSO Group untuk membantu investigasi kriminal. Rencana ini, sebenarnya sudah dicanangkan akhir tahun 2020 dan awal 2021.
Disadur dari Engadget, Senin (14/11/2022), berdasarkan dokumen-dokumen yang beredar juga mengungkapkan bahwa FBI telah mengembangkan pedoman untuk jaksa federal yang merinci bagaimana penggunaan Pegasus oleh FBI perlu diungkapkan selama kasus pengadilan.
Sayangnya, tidak jelas apakah FBI telah mempertimbangkan untuk menggunakan spyware terhadap warga Amerika atau tidak. Yang jelas, awal tahun ini, The Times menemukan bahwa agensi tersebut telah menguji Phantom, versi Pegasus yang dapat menargetkan ponsel dengan nomor AS.
Pada Juli 2021, FBI akhirnya memutuskan untuk tidak menggunakan Pegasus dalam investigasi krimina. Itu adalah bulan yang sama ketika The Washington Post menerbitkan penyelidikan yang mengklaim bahwa perangkat lunak tersebut telah digunakan untuk mengkompromikan telepon dua wanita yang dekat dengan jurnalis Saudi yang terbunuh, Jamal Khashoggi.
Beberapa bulan kemudian, AS menempatkan pencipta Pegasus NSO Group di daftar entitas Departemen Perdagangan, sebuah sebutan yang mencegah perusahaan AS melakukan bisnis dengan perusahaan tersebut.