Sementara itu, spooring biasa hanya menggunakan mesin konvensional. Sebenarnya fungsinya sama saja dengan spooring 3D, yaitu menjaga kestabilan kendaraan, diantaranya kemudi menjadi ringan, menimbulkan gaya putar kembali setelah belok dan mencegah kendaraan belok sendiri saat kemudi dilepas, lalu mengurangi keausan pada bagian-bagian ball-joint dan roda.Namun tingkat keakuratannya tidak setinggi dengan spooring 3D.
Dalam prosesnya, spooring mencakup camber, caster, toe angle (toe-in atau toe-out), dan turning radius.
Biasanya dilakukan spooring ketika setir sudah terasa bergetar, mobil belok sendiri saat melaju lurus, setir terasa berat, hilang keseimbangan kendaraan, dan adanya goncangan saat membelokan kendaraan.
Itu dia perbedaan spooring 3D dan biasa. Semoga bermanfaat.
(Salman Mardira)