JAKARTA - Serangan siber DDoS terbesar sepanjang sejarah yang belum lama ini terjadi pelan-pelan mulai terpecahkan. Perusahaan keamanan siber asal Amerika Serikat, Cloudflare, menemukan titik terang.
Dilansir dari BleepingComputer, Senin (18/7/2022), Cloudflare menemukan bahwa serangan berasal dari botnet atau sekumpulan program berisi malware bernama Mantis.
Mantis yang sukses melakukan serangan DDOS pada 26 juta permintaan per detik yang berasal dari 5.067 perangkat ini digambarkan sebagai botnet paling kuat saat ini.
Cloudflare menjelaskan bahwa Mantis bukanlah botnet biasa. Meskipun botnet ini kecil, tetapi dampak yang bisa dihasilkan sangatlah luar biasa, layaknya Mantis atau belalang sembah.
Seperti diketahui, belalang sembah sendiri memiliki ukuran hanya sekitar 4 inci.
Namun, belalang sembah dapat memberikan pukulannya atau cakar yang sangat dahsyat.
Botnet biasa perlu berkompromi dengan sejumlah besar perangkat yang terhubung untuk mengumpulkan daya tembak yang cukup untuk memberikan serangan yang mengganggu terhadap target yang dilindungi.