JAKARTA - Semut menjadi salah satu hewan yang ada di segala tempat, mulai tanah beriklim sedang hingga hutan hujan tropis, bukit pasir gurun, dan permukiman.
Mereka termasuk jenis serangga sosial dengan kerja sama tim yang luar biasa. Semut terkenal mampu mengangkat beban yang beratnya berkali lipat dari tubuhnya sendiri.
Dikutip dari Phys, Senin (20/6/2022), penelitian-peneliatan sebelumnya, sering berfokus pada aspek sosial koloni semut.
Namun, ada sebuah studi dari peneliti di Okinawa Institute of Science and Technology Graduate University (OIST) dan Sorbonne University di Paris menyelidiki mengapa semut pekerja individu begitu kuat.
Mereka mengambil gambar sinar-X dan membuat model 3D dari dada semut untuk menganalisis otot serta kerangka internalnya.
Studi yang terbit di jurnal Frontiers in Zoology ini, meneliti hipotesis bahwa semut pekerja kehilangan alat terbang secara langsung terkait evolusi kekuatan yang lebih besar. Dengan kata lain, semut pekerja dahulu memiliki sayap.
"Semut pekerja berevolusi dari serangga terbang. Kami berasumsi bahwa kehilangan penerbangan membantu mengoptimalkan tubuh mereka untuk bekerja di darat, namun kami masih terus mencari tahu bagaimana ini bisa terjadi," kata Pemimpin Unit Biodiversity and Biocomplexity OIST Evan Economo.