Dalam meter cluster ada indikator yang menandakan airbag aktif, ketika mesin dinyalakan indikator juga menyala untuk menandakan keaktifannya, dan akan mati 6 detik setelahnya.
Fitur airbag akan mengembang ketika sensor yang berada di dalam ruang mesin mendapatkan tekanan tertentu, kinerjanya tetap aktif walaupun mobil masih berjalan lambat sekitar 25 km/jam.
Kemudian sebagai fitur penunjang ada Front Row Seatbelt with Pretensionner and Force Limiter. Fitur ini hanya aktif ketika airbag mengembang.
Fungsinya untuk membantu mekanisme keselamatan ketika terjadi benturan.
Seatbelt secara otomatis mengencang sepanjang 15 cm dan menahanan badan tetap pada posisinya untuk mencegah gerakan ke depan selama 0,02 detik. 0,01 detik kemudian airbag akan mengembang dan seatbelt akan melonggar kembali. Seluruh proses ini hanya terjadi selama 0,03 detik.
Kemudian adanya Knee pad yang berada di depan pengemudi, fungsinya untuk melindungi lutut membentur palang logam di balik dashboard ketika terjadi benturan.
Tambahan lain adalah Collapsible brake pedal, kerjanya secara otomatis akan langsung patah untuk menghindari pengemudi dari potensi luka di bagian kaki. “Biasanya karena panik, pengemudi akan menekan pedal rem kencang-kencang sebelum kejadian, fitur ini akan mengurangi akibat pedal rem terjepit dan sebagainya,” tandas Agus.
Peta persaingan pasar gemuk di Indonesia ini telah diisi oleh Suzuki Ertiga, Mazda VX-1, Chevrolet Spin, Proton Exora, serta tentu saja pasangan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia.
(Kurniawati Hasjanah)