Biasanya, bom ditembakkan dari peluncur roket ganda TOS-1 atau TOS-1A, di mana bisa menembakkan 24 rudal dalam 15 detik. Jangkauannya sendiri mencapai sekitar 3,5 km.
Sebelumnya, Duta Besar (Dubes) Ukraina untuk AS, Oksana Markarova mengatakan, Rusia telah menggunakan bom vakum dalam invasinya ke Ukraina pada Senin (28/2).
Dubes meminta anggota Kongres AS untuk bantuan lebih lanjut pada Senin (28/2) saat negaranya menghadapi perang dengan Rusia.
"Mereka menggunakan bom vakum hari ini, yang sebenarnya dilarang oleh konvensi Jenewa," kata Duta Besar setelah pertemuan dengan anggota parlemen.
"Kehancuran yang coba ditimbulkan oleh Rusia di Ukraina sangat besar,” lanjutnya.
(Ahmad Muhajir)