Pergeseran merah matahari akan memindahkan garis-garis ini ke panjang gelombang yang lebih panjang daripada yang terlihat di laboratorium. Tim peneliti berfokus pada garis besi dan menggunakan cahaya yang memantul dari bulan untuk melakukan pengukuran dengan menggunakan instrumen High Accuracy Radial-velocity Planet Searcher (HARPS).
Baca juga: Masuki Siklus Baru, Matahari Jadi Lebih "Tenang"
"Menggabungkan instrumen HARPS dengan sisir frekuensi laser, kami dapat mengukur dengan akurasi tinggi posisi garis besi dalam spektrum matahari. Ini memungkinkan kami memverifikasi salah satu prediksi Teori Relativitas Umum Einstein," ujar penulis utama penelitian, Dr Jonay Gonzalez Hernandez.
Fenomena pergeseran merah gravitasi juga telah dikonfirmasi untuk bintang-bintang yang mengorbit lubang hitam supermasif di pusat Galaksi Bima Sakti. Ini juga menjadi karya dari pemenang Nobel 2020, Reinhard Genzel dan Andrea Ghez.
Baca juga: Peneliti Ungkap Terciptanya Lubang Hitam Raksasa di Luar Angkasa
(Hantoro)