JAKARTA - Mobil hybrid memiliki rangkaian komponen baterai, sebagai sumber utama tenaga listrik yang dibutuhkan untuk menggerakkan motor di bagian roda. Dua komponen tersebut, ditempatkan bagian bawah, karenanya sangat rentan saat menerobos genangan banjir.
Kerusakan paling parah bisa dialami oleh komponen paket baterai mobil hybrid, seperti disampaikan Service Head Auto2000 Jayakarta, Hendra Leksmono. Baterai yang terdiri dari sel kering, akan rusak jika terendam maupun menyentuh air dalam jangka waktu lama.
 
Sistem mobil biasanya akan memberi tanda terkait kerusakan baterai, apabila komponen itu terkena air. "Sistem peringatan akan menyala untuk memberitahu pengendara, karena tidak ada daya dikeluarkan karena sel baterai rusak. Bahkan ada yang bertahan hanya setengah jam," ujar Hendra saat ditemui Okezone di kawasan Glodok, Jakarta.
Untuk menghilangkan masalah tersebut, Hendra menyebut penggantian baterai menjadi kewajiban untuk mobil hybrid terdampak genangan banjir. "Komponen elektronik seperti baterai memang risikonya tinggi. Apalagi baterai yang selalu mengalirkan listrik walaupun mesin mobil hybrid mati." katanya.