JAKARTA - Dr. William Schaffer, seorang spesialis penyakit menular di Vanderbilt University, Amerika Serikat (AS) mengungkapkan masker wajah biasa tidak dapat melindungi seseorang dari virus korona, 2019-nCoV, seperti dikutip Livescience.
Di beberapa negara Asia, seperti Jepang dan China, tidak jarang melihat orang yang memakai masker di depan umum untuk melindungi dari patogen dan polusi. Akan tetapi, menurut Dr. William, masker itu tidak dapat mencegah virus.
"Masker biasa tidak dirancang untuk mencegah partikel virus dan masker biasa tidak terpasang erat di hidung dan pipi," katanya.
Masker yang lebih terspesialisasi, yang dikenal sebagai masker N95, dapat melindungi seseorang dari virus korona baru. Masker ini lebih tebal dan lebih kuat dibanding masker biasa.
Namun, Dr. William tidak merekomendasikannya untuk penggunaan umum pada saat ini karena masker N95 tidak mudah untuk dipakai dan tidak bisa digunakan terlalu lama.
William menjelaskan, para spesialis di AS saja harus menerima pelatihan ulang setiap tahun tentang bagaimana cara yang benar untuk memakai masker N95.
"Saat memakainya jadi sulit bernafas karena bahannya sangat tebal. Ini sedikit sesak dan ini bisa menjadi lembab dan panas," tambahnya.
(Ahmad Luthfi)